Langsung ke konten utama

Praktikum Keterampilan Interpersonal ke-2

Pada tanggal 23 September 2010, mahasiswa sistem informasi kelas C melakukan praktikum di taman SI untuk kedua kalinya. Banyak permainan yang mengasyikan dan penuh akan makna yang dilakukan pada saat itu, misalnya :

1. One Two Three Four Five Six UP
Permainan One Two Three Four Five Six UP ini dilakukan saat pertama kali yang gunanya sebagai ice breaking atau pemanasan sebelum dimulai permainan yang selanjutnya. Instruksi yang pertama yaitu kita berdiri membentuk lingkaran besar dengan seorang instruktor di tengahnya. Lalu kita disuruh mengucapkan one, two, three, four, five, six, sampai up. Anak pertama yang ditujuk oleh instruktor, dialah yang berkewajiban melanjutkan kata selanjutnya. Seperti, bila instruktor mengucapkan kata “one” lalu menunjuk salah satu anak, maka anak itu berkewajiban melanjutkan kata selanjutnya “two” dan dia menunjuk salah satu anak lagi boleh dari samping kanan, samping kiri, atau di depannya. Lalu anak kedua yang ditunjuk melanjutkan mengucapkan kata “three”. Hal ini dilakukan sampai pada pengucapan kata “up”. Lalu apabila telah sampai pada pengucapan kata “up”, kita kembali mengucapkan kata “one” dan ini dilakukan terus menerus sampai ada anak yang salah dalam mengucapkan. Mereka yang salah dalam pengucapan mendapatkan ‘hadiah’. ‘Hadiah’nya yaitu berjalan catwalk layaknya model di atas panggung. Permainan ini melatih konsentrasi dan kecepatan kita dalam berfikir. Kita dituntut untuk selalu siap siaga dalam menghadapi semua persoalan apapun yang datang secara tiba-tiba. Apabila kita lalai meskipun hanya sedikit akibatnya bisa berdampak fatal. Bagi mahasiswa yang mendapatkan hukuman atau dalam kata lain ‘hadiah’ yaitu berjalan catwalk diatas panggung, hadiah itu juga memiliki manfaat yaitu untuk melatih rasa percaya diri kita. Dan biasanya orang yang pernah melakukan kesalahan atau gagal dalam hidupnya, dia akan lebih berusaha untuk memperbaiki dirinya. Sedangkan orang yang belum pernah gagal dalam hidupnya, dorongan untuk menjadi yang lebih baik akan semakin kecil karena kebanyakan dari mereka menyepelehkannya.

2. Saya dan diri saya
Saat permainan Saya dan Diri Saya, pertama kita disuruh berbaris dan duduk berhadapan secara berpasangan oleh instruktor yang ada dalam masing-masing kelompok. Barisan sebelah kiri dari instruktor bercerita tentang diri mereka sendiri pada teman yang ada di depannya (sebelah kanan instruktor). Teman yang bertugas mendengarkan dilarang berkomentar atau melakukan kegiatan yang bersifat mengganggu teman yang sedang bercerita. Hal ini sama dilakukan saat barisan yang ada di sebelah kanan instruktor bercerita, tetapi bedanya anak yang ada di sebelah kanan diwajibkan bercerita tentang orang lain dan dalam pengucapan tidak boleh mengucapkan kata ‘saya, teman saya, adik saya, dan semua kata yang menggunakan kata saya’. Setelah kedua kubu selesai bercerita, instruktor menunjuk masing-masing anak yang bertugas sebagai pendengar untuk menceritakan kembali jalan cerita yang diceritakan temannya. Permainan ini melatih agar kita menjadi pendengar yang baik, melatih daya ingat kita karena kita disuruh menceritakan kembali isi cerita, teliti dalam segala hal contoh saat teman yang di sebelah kanan instruktor berhati-hati untuk tidak mengucapkan kata ‘saya’, melatih kemampuan kita untuk berbicara atau mengutarakan isi hati di depan orang lain. Dan yang terpenting melatih kita untuk menjadi pribadi yang low profile contoh saat teman yang ada di sebelah kanan instruktor menceritakan segala hal tetapi bukan tentang dirinya, karena jika kita sudah terjun ke dalam lapangan pekerjaan sehingga bertemu dengan banyak orang yang memiliki kepribadian yang berbeda, sikap low profile sangat dibutuhkan agar mudah beradaptasi dan diterima oleh masyarakat.

3. Origami
Saat permainan Origami, instruktor menunjuk salah satu dari anggota kelompok untuk menjadi instruktor origami yang berada di tengah-tengah kita yang sedang berdiri membentuk lingkaran dan membelakangi teman kita yang sedang menjadi instruktor. Lalu kita diberi kertas origami untuk melipat satu persatu. Teman yang menjadi instruktor bertugas membacakan instruksi gambar cara membuat sebuah origami dan kita yang berdiri mengelilinginya bertugas mengikuti instruksi-instruksi yang dibacakan. Saat dibacakan instruksi nomer 1 sampai 4 mata kita masih dibiarkan terbuka tetapi saat dibacakan instruksi nomer 5 sampai 7 mata kita diharuskan untuk menutup. Saat instruksi dibacakan dan mata kita sedang terbuka, tak sedikit teman-teman yang berusaha melihat pekerjaan teman sebelah sehingga suasana menjadi gaduh dan ada hasil lipatan origami yang sedikit hancur. Setelah melipat origami dengan mata terbuka, selanjutnya kita diwajibkan untuk melipat dengan mata tertutup. Dengan mata tertutup ini kegaduhan sedikit berkurang karena semua anak sedang fokus dengan pekerjaannya masing-masing. Setelah semua instruksi selesai, kita berbalik badan kembali dan melihat hasil lipatan origami masing-masing, kegaduhan kembali muncul saat melihat perbedaan hasil lipatan origami masing-masing anak. Permainan ini melatih rasa percaya diri di dalam diri kita sendiri saat menghadapi semua gangguan dari luar, melatih daya imajinasi kita, dan melatih kejujuran kita. Saat permainan origami yang membuka mata, jika dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari yaitu suatu pekerjaan yang dilakukan dengan melihat hasil karya orang lain pasti didalam diri kita akan timbul rasa was-was karena meragukan kebenaran dari pekerjaan yang kita lakukan sehingga rasa untuk mencontek hasil karya orang lain pun timbul. Sebaliknya saat permainan origami yang menutup mata, jika dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari yaitu bila kita mempunyai rasa percaya diri yang tinggi saat mengerjakan suatu pekerjaan dan mampu mengendalikan semua gangguan dari luar, pasti kita akan merasa lebih puas dengan hasil karya kita karena pekerjaan yang kita kerjakan real hasil karya kita sendiri, meskipun hasil karyanya belumtentu sempurna.


4. Berbagi Nilai
Saat permainan Berbagi Nilai, pertama setiap kelompok dibagi menjadi beberapa kelompok kecil. Disetiap kelompok kecil diberi tugas memutuskan sifat-sifat apa saja yang dimiliki oleh kelompoknya. Setiap satu anak diwajibkan mencari satu sifat. Hasil dari beberapa kelompok kecil tersebut dirundingkan bersama dalam kelompok sehingga menghasilkan lima sifat yang paling menonjol dari kelompok. Kelima sifat tersebut harus diilustrasikan lewat gambar yang dilukis di atas kertas karton besar. Di lembar karton besar tersebut tak lupa dituliskan kembali logo dan nama anggota masing-masing kelompok. Kemudian setiap kelompok dihadapkan dengan satu kelompok lain untuk melakukan mempresentasikan mengenai keunggulan-keunggulan di dalam kelompok tersebut. Dan tak lupa yel-yel dan slogan setiap kelompok pun diserukan, hal ini semakin menambah semangat di setiap kelompok. Permainan ini melatih kita untuk lebih mengenal potensi diri, melatih kekompakan dan kerja sama dalam suatu kelompok, melatih kita untuk menjadi berani dalam mengungkapkan dan menghargai pendapat, serta melatih kita untuk berfikir kreatif. Selain itu melatih kita untuk berani berbicara didepan orang banyak.

Dari semua permainan di atas, kita dapat menarik kesimpulan. Untuk permainan pertama melatih konsentrasi dan kecepatan kita dalam berfikir. Permainan kedua yaitu melatih agar kita menjadi pendengar yang baik, melatih daya ingat kita, dan melatih kita untuk menjadi pribadi yang low profil. Permainan ketiga yaitu melatih rasa percaya diri di dalam diri kita saat menghadapi gangguan dari luar, melatih daya imajinasi kita, dan melatih kejujuran kita. Dan permainan yang terakhir melatih kita untuk lebih mengenal potensi diri, kekompakan dan kerja sama dalam suatu kelompok, melatih keberani diri dalam mengungkapkan dan menghargai pendapat, berfikir kreatif, dan melatih kita untuk berbicara di depan orang banyak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Angin Bertiup : Permainan Ketangkasan

Angin bertiup adalah permainan mengasah konsentrasi dan ketangkasan gerak. Tata cara permainan ini adalah : 1. Ajak banyak teman untuk bermain permainan ini, cari tempat yang luas dan siapkan beberapa bangku. 2. Duduk pada bangku yang tersedia. setiap bangku harus diisi maksimal 2 orang. 3. Tunjuk seorang teman untuk berdiri di depan sebagai instruktor dan wasit permainan. 4. Instruktor berkata,“angin bertiup”. Lalu pemain membalas dengan pertanyaan, “ bertiup kemana ?”, dan instruktor pun menjawab dengan menyebutkan salah satu ciri dari pemain, “bertiup ke anak yang memakai baju berwarna merah”. 5. Maka pemain yang ciri-cirinya disebutkan oleh instruktor harus berpindah tempat duduk dengan pemain yang memiliki cici yang sama. 6. Waktu yang tersedia untuk berpindah tempat duduk hanya 5 menit. Bagi pemain yang terlambat, dia akan gugur dan mendapatkan hukuman. Permainan angin bertiup ini sangat bagus dan terkandung banyak hikmah didalamnya, diantaranya yaitu: 1. Mengajarka...

MISSING LYRICS

Permainan missing lyrics adalah sebuah permainan tebak judul lagu dan siapa penyanyinya. Tata cara melakukan   permainan ini adalah semua pemain dibagi menjadi beberapa kelompok sedang. Setiap kelompok berjumlah sekitar 12 orang. Didalam setiap kelompok dibagi kembali menjadi 2 kelompok A dan B yang terdiri dari sekitar 6 orang. Kelompok A maju terlebih dahulu dan bertanding dengan kelompok lain. Saat bertanding, setiap kelompok di haruskan berdiri berbaris dengan badan membelakangi panggung permainan dan mata tertutup. Sedangkan satu anak yang barisan paling depan dalam kelompok tidak berdiri membelakangi, dia bertugas menjadi leader permainan didalam kelompok. Instruktor memperlihatkan sebuah video klip musik pada masing-masing leader kelompok. Leader kelompok wajib memberi tahu info video klip tersebut, yaitu apa judul lagunya dan siapa penyanyinya. Dalam upaya memberi tahu pada setiap anggota kelompok dilarang menggunakan suara dan gerakan mulut, yang diperbolehkan adalah men...

GUNG HO

Produser : Ron Howard Penulis : Edwin Blum Rilis : 1986 Genre : Comedy-Drama Pemain utama : Michael Keaton, Gedde Watanabe, dan George Wendt 1. Ringkasan cerita film Hunt Stevonson, seorang penduduk asal Amerika, tepatnya daerah Hadleyville, pergi ke Jepang dengan tujuan mencari investor yang mau mengelolah kembali perusahaan motor yang telah lama tutup di daerah tempat dia tinggal. Padahal penduduk di daerah Hadleyville sangat menggantungkan hidup pada perusahaan motor tersebut. Karena perusahaan tidak beroperasi maka penduduk Hadleyville menjadi pengangguran. Melihat kejadian tersebut, Hunt tergerak untuk mencari investor yang cocok bagi perusahaan motor di daerahnya. Setelah mencari cukup lama, akhirnya Hunt menemukan sebuah perusahaan motor bernama Assan Motor, sebuah perusahaan yang sangat mementingkan kedisiplinan dan mengajarkan managemen diri yang keras bagi karyawan-karyawannya yang ingin menjadi seorang pemimpin. A...