Bulan Dzulhijjah adalah bulan keduabelas dan terakhir dalam penanggalan hijriyah. Di bulan dzulhijjah terdapat hari yang sangat utama yaitu sepuluh hari pertama bulan dzulhijjah karena pada saat itu pahala kita akan di lipat gandakan. Seperti pada hadist riwayat Al-Bukhari yang artinya “Tidaklah ada hari yang amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh Allah dari hari-hari tersebut (yaitu sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah).” Para sahabat pun bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah jihad di jalan Allah tidak lebih utama?” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Tidaklah jihad lebih utama (dari beramal di hari-hari tersebut), kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan keduanya (karena mati syahid).”
Sehingga dapat kita katakan bahwa banyak keberkahan di sepuluh hari pertama bulan dzulhijjah. Keutamaan tersebut adalah jika kita beramal shalih pada sepuluh hari pertama bulan dzulhijjah memiliki keutamaan yang lebih dibanding dengan hari-hari lainnya. Karena pada hari tersebut merupakan waktu berkumpulnya ibadah-ibadah utama seperti shalat, puasa, shadaqah dan haji, sehingga pada bulan ini terdapat ibadah yang sangat komplek. Pada bulan Dzulhijjah juga ada hari yang sangat istimewa yang dikenal dengan istilah hari nahr atau hari raya idul adha, yaitu hari kesepuluh di bulan tersebut, di saat kaum muslimin merayakan Idul Adha dan menjalankan shalat Id serta memulai ibadah penyembelihan qurbannya, sementara para jamaah haji menyempurnakan amalan hajinya. Begitu pula hari-hari yang datang setelahnya, yang dikenal dengan istilah hari tasyriq, yaitu hari yang kesebelas, keduabelas, dan ketigabelas.
Pada sepuluh hari yang pertama, kita dianjurkan untuk banyak berdzikir kepada Allah, baik itu berupa ucapan takbir, tahmid, maupun tahlil. Diterangkan oleh para ulama bahwa hari-hari yang ditentukan pada ayat tersebut adalah sepuluh hari awal bulan Dzulhijjah. Pada bulan dzulhijah kita dianjurkan untuk melaksanakan umrah atau haji, karena amal ini adalah amal yang paling utama dan dari umrah ke umrah adalah tebusan (dosa-dosa yang dikerjakan) di antara keduanya, dan haji yang mabrur balasannya tiada lain adalah Surga. Selain melakukan ibadah haji dan umrah, Allah juga memberikan kesempatan bagi orang yang belum mampu menjalankan ibadah haji untuk mendapatkan keutamaan yang besar pula, yaitu beramal shalih pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Sehingga sudah semestinya kaum muslimin memanfaatkan sepuluh hari pertama ini dengan berbagai amalan ibadah, seperti berdoa, dzikir, sedekah, dan sebagainya.
Kita sangat dianjurkan untuk puasa tarwiyah dan arafah pada sepuluh hari pertama bulan dzuljihhah. Puasa tarwiyah yang dilaksanakan tanggal 8 dzulhijjah dapat menghapus dosa selama dua tahun sebelumnya. Pada tanggal 9 dzulhijjah para jama’ah Haji melaksanakan wukuf di ‘Arafah, dan wukuf ini merupakan rukun utama dari ibadah Haji. Sehingga pada tanggal 9 dzulhijjah terdapat keutamaan dan keberkahan yang melimpah. Diantara keutamaannya, bahwa sesungguhnya Allah menggugurkan dosa-dosa (dosa kecil) selama dua tahun bagi orang yang berpuasa pada hari ‘Arafah.
Amalan lain yang sebaiknya juga kita lakukan adalah bertakbir, bertahlil, bertasbih, bertahmid, beristighfar, dan memperbanyak do’a. Disunnahkan untuk mengeraskan suara ketika bertakbir di tempat umum seperti pasar, masjid, atau tempat umum lainnya. Bunyi takbir yaitu Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaha illallah, Wallahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahil Hamd.
Kita sebaiknya berkurban pada hari raya Qurban dan pada hari-hari tasriq, karena selain hal ini disunnahkan seperti yang di laksanakan oleh Nabi Ibrahim pada anaknya Nabi Ismail karena Allah menyuruh Nabi Ibrahim untuk melakukan hal tersebut, namun setelah sebilah pisau akan disembelihkan ke leher Nabi Ismail, Allah mengubahnya menjadi seekor kambing sehingga perintah berkurban pun turun. Maksudnya dari berkurban ini adalah menunjukkan bahwa kecintaan seseorang kepada Allah SWT melebihi apapun yang mereka miliki.
Oleh karena itu, dibulan yang penuh berkah ini sebaiknya kita memperbanyak amalan kebaikan, sebaiknya kita melekukan taubat atas dosa-dosa yang pernah kita lakukan, serta kita tinggalkan segala dosa dan maksiat agar kita mendapat ampunan dan rahmat dari Allah. Sebab maksiat adalah penyebab terjauhnya seorang hamba dari Allah dan ketaatan adalah penyebab dekat dan cintakasih Allah kepada hamba-Nya.
Komentar
Posting Komentar